software hati

kisah kisah melunakan hati

Jumat, 25 Maret 2011

HOLAT TAHAJUD DITILIK DARI ILMU KEDOKTERAN


SHOLAT TAHAJUD DITILIK DARI ILMU KEDOKTERAN

Postby Trust » 2007 09 18, 11:29
TAHAJUD SEMBUHKAN SEGALA PENYAKIT
“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’:
79)

Rasulullah SAW bersabda;
"Jika tidak karena memberatkan umatKu, niscaya aku wajibkan Tahajud ke atas mereka"

Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk
melaksanakan sholat tahajjud?
Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut?
Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?
Mengapa Rasul sangat merkomendasikan Tahajud ? Mari kita telusuri

Adalah Prof. Dr. Mohammad Sholeh, MPd.
Beliau berhasil menggondol gelar S-3 di Fak. Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Hanya dengan modal S-1 Tarbiyah dan S-2 Psikologi Konseling, guru besar di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini tidak merasa ada kendala untuk meyelesaikan studi S-3 dibidang Kedokteran, sekaligus menepis anggapan bahwa sholat hanya rutinitas dan doktrin sebuah ajaran. Sebuah disertasi berjudul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”

Dalam tubuh manusia ada satu hormone yaitu kortisol sebagai indikator stress terhadap seseorang. Ada dua Indikasi Hormon kortisol tinggi: seseorang dalam kondisi tress,imunitas menurun, kondisi kesehatn buruk dan rentan penyakit.
Sebaliknya jika hormone kortisol rendah,kekebalan tubuh meningkat,jiwa tenang,otak jernih,kontrol emosi,yang baik yang berimbas pada komunikasi dengan lingkungan yang baik.

Lebih jauh Prof Sholeh Mengatakan “
System ini berbentuk kimia, cairan, atau sel. Setidaknya ada 8 bentuk, diantaranya yang disebut dalam dunia kedokteran,
1. Hormon Kortisol
2. Eosinofil
3. Neutrofil
4. Sel-K
5. Basofil
6. Basofil
7. Makrofag
8. Imunoglobulin (IgA, IgM, IgG, IgD dan IgE)

Sebagai contoh, Darah kita ini kan merah. Kalau diambil dan diberi reagent (sejenis zat kimia yang biasa digunakan untuk nge-tes golongan darah), warnanya bisa berubah dan berbeda bentuk. Perubahan dan perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda.
Seperti: ada sel yang namanya MAKROFAG, diambil dari kata Makro (besar) dan fag (pemakan). Itu adalah sel yang berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal.

Nah sekresi (proses mengeluarkan dari dalam tubuh) MAKROFAG tergantung kondisi Psikis seseorang.
Jika kondisi jiwanya KACAU, misalnya anak nakal, istri atau suami menyeleweng, pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, dan atau problem hidup lainnya biasanya seseorang akan mudah STRESS.
Dalam keadaan begitu, jika otak kita diphoto, teksturnya akan terlihat KACAU.
Nah..jika Makrofag tidak bersekresi oleh tubuh, maka akan berbahaya. Jika sekresinya hipo alias kurang, jadilah rentan Penyakit baik itu yang ringan ataupun yang berat seperti KANKER, bisa Kanker Prostat, Ginjal, Rahim atau Payudara. Mengapa? Karena sel-sel yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh MAKROFAG.
TETAPI jika kita RAJIN SHOLAT dan TAHAJJUD, Insya Allah tak akan ada kanker.
SHOLAT dan TAHAJJUD yang dimaksud adalah SHOLAT dan TAHAJJUD yang benar-benar "khusu' dan Ikhlas".
Sebagaimana FIRMAN ALLAH Swt. dalam Surat Al An'aam ayat 162, "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".


Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh.
Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang
rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes,rematik dan lain-lain).
Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).

Mengapa harus tengah malam?
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata
Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Apa rahasia bangun di tenah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini
telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita.
Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang
ikhlas & motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”.
Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik.
Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu. Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan,apalagi jika seorang hamba khusuk,mengetahui makna bacaan Quran yang dibacanya,seolah Allah sedang menasihati kita dari apa yang kita baca,entah itu berkatian dengan nikmat surga,ancman siksa hingga tiada terasa meneteslah air mata kita,hilanglah sudah beban di jiwa, kita bukanlah apa-apa, hanya mahluk lemah yang berlumuran dosa.
Islam akan selalu paling depan dari penemuan-penemuan modern,kita buktikan saja.

TIP MUDAH BANGUN KIYAMULAIL (SHOLAT TAHAJUD)
1. Biasakan berwudhu, gosok gigi sebelum tidur
2. Sholat sunnah dua rokaat,dilanjutkan dengan memohon ampun dan mengingat ingat dosa kita selama sehari.
3. Membaca doa sebelum tidur,”bismika……….”, dilanjutkan dengan Al fatihah,Al falaq, An nas,Ayat Kursyi(Al baqarah:255) Al ikhlas,Al Kafirun.
4. Ketika bangun baca doa sesudah tidur, dilanjutkan dengan membaca 10 ayat terkhir Surah Ali imran (Untuk menghilangkan rasa kantuk)
5. Mandi kalau memungkinkan, yaitu pada waktu yang paling utama sepertiga malam terakhir 03.00
6. Untuk berlatih tidak perlu banyak-banyk dahulu (8 Rakaat+3 witir), cukup 2 rakaat+1 witir tapi istiqomah (kontinyu).

Semoga bermanfaat,Wassalam

Kamis, 24 Maret 2011

BAGAIMANA CAT STEVENS MENCARI ALLAH?

Saudara-saudaraku seiman, pd. kesempatan kali ini, saya mngungkapkan perjalanan seorang penyanyi legendaris yg. telah kembali menemukan jalannya yaitu kejalan Allah SWT.

Dalam menemukan jalan Allah ini begitu sulit penuh dengan banyak
cobaan yg. tajam dan berliku-liku, berkat hidayat-Nya dan kegigihannya yaitu mata hatinya tetap hidup selama pencariannya yg. akhirnya ia
menemukannya juga.

CAT STEVENS YANG KEMBALI KE JALAN ALLAH

Saya rasa saudara2ku mengenal penyanyi dari Inggris ini. Ia bernama Cat stevens. Kebetulan saya pernah senang mendengarkan lagu-lagu
barat, apalagi top hit lagu-lagu thn. 60-70 an . Sedikit banyaknya pernah dengar juga lagu-lagunya ini. Penyanyi semasanya adalah : The Bitles, Chubby checker (let's twist again), Litlte Eva (The loc o-motion), Los Bravos (Black is black), Ray charles (Hit the road jack) dan banyak lagi group musik lainnya semasanya. Tapi Semua ini telah berlalu. Itu sewaktu masa remaja saya dulu, yg. akhirnya saya ketahui semua ini adalah haram.

BIOGRAFI CAT STEVENS

Inilah Biografi dari Cat stevens, yg ia ceritakan/tuliskan sendiri.
Nama : Cat stevens. Setelah memeluk agama islam ia bernama YOUSEF ISLAM. Lahir di London, dijantung kota Inggris. Terlahir di zaman telah
adanya tehnologi canggih dan di negara modern yg. terkenal di dunia. Dari lingkungan yg. demikian itu. saya tumbuh dan hidup. Pendidikan saya selesaikan di sekolah2 Katholik.

Saya memahami benar ajaran kehidupan dan ajaran agama kristen. Saya mengimani adanya Tuhan, Isa almasih. takdir, jalan yg. baik dan buruk.
Gereja banyak mengajarkan dan menekankan pd. saya untuk percaya kpd. Allah, sedikit pd. Isa Almasih dan mengurangi sedikit dari kepercayaan pd. roh kudus.

MENCIPTA FALSAFAH HIDUP SENDIRI

Pd. waktu itu kehidupan di sekitar saya masyarakatnya berfikiran sempit dan picik. Mereka waktu itu banyak mengajarkan pd. generasi semasa saya bahwa kekayaan adalah suatu kehormatan dan hak yg. hakiki sedang kemiskinan adalah suatu kekalahan yg. total dan memalukan. Kami mencontoh Amerika yang mana kami beranggapan bahwa Amerikalah suatu lambang kekayaan yg. nyata dan negara2 dunia ke 3 adalah sbg. Contoh dari kemiskinan, kesengsaraan, keterbelakangan,
kebodohan dan kesesatan. Dikarnakan ini, saya mencari jalan untuk menjadi kaya agar dapat hidup bahagia.

Kemudian saya menciptakan falsafah hidup yaitu : Antara kehidupan tidak ada hubungannya dengan agama. Dan saya jalankan falsafah ini.

MULAI MENCARI JALAN HIDUP

Mulailah saya mencari jalan untuk hidup sukses. Dan ketika itu cara yg. paling murah adalah mempunyai gitar. Kemudian saya membelinya dan mulailah menciptakan syair dan iramanya, melalui gitar. Melesatlah saya dari sekian penyanyi2 yg. ada. Ini saya lakukan tepat setelah saya bernama CAT STEVENS.

Saat itu umur saya 18 thn. Dan telah mencetak 8 album lagu. Mulailah saya melakukan show dan mengumpulkan banyak ketenaran dan kekayaan, hingga sampai pd. puncaknya. Saya yg. pd. waktu itu ada di puncak ketenaran dan kejayaan, sering melihat keadaan yg. dibawah, saya takut jatuh. Maksud saya takut kehilangan semua yg. ada.

Sejak itu mulailah ada rasa tak tenang dan was-was dalam jiwa saya. Dan sejak itu pula mulainya saya menenggak minuman botolan setiap hari. Maksud saya minuman inilah yg. memberi semangat dalam karier dan hidup saya. Waktu itu saya merasa sepertinya semua org. memakai topeng. Mereka sudah pasti adalah orang2 munafik hingga bisa menjual untuk mendapatkan keuntungan agar tetap hidup.

Saya merasakan semua ini adalah sesuatu yg. merugikan dan kejam. Sejak saat itu mulai membenci kehidupan saya sendiri. Mulailah saya menjalani hidup menyendiri. Dan sejak itu jiwa saya terasa sakit tak
terkendalikan dan benar-benar jiwa saya dalam keadaan sakit . Kemudian, saya dipindahkan kerumah sakit dan ternyata saya terdapat mengidap penyakit batuk TBC. Selama tinggal dirumah sakit, mereka telah banyak memberi kebaikan pd. saya dikarnakan banyak mengajarkan pd. saya menuju cara untuk berfikir secara positip.

Ketika itu ada datang perasaan beriman kepada Tuhan. Tetapi gereja tak
mengajarkan secara jelas siapa Tuhan itu sebenarnya. Dan lumpuhlah fikiran saya untuk mengetahui siapa Tuhan dan apa itu Tuhan yg. pernah
disebut-sebut digereja dulu.

Ketika itu pemikiran saya masih gelap. Mulailah berfikir untuk mengalihkan kehidupan ke suatu cara hidup baru. Waktu itu saya muali
membaca kepercayaan dan Timur (kurang jelas apa maksudnya.pen). Dan waktu itu saya mencari ke dunia yg. nyata. Datanglah suatu perasan pd. saya suatu tujuan tetapi saya tak memahami apa tujuan yg. datang pd. saya saat itu. Secara tak saya sadari, saya duduk menyendiri dalam lamunan yg. panjang. Mulailah berfikir untuk mencari kebahagiaan yg. tak pernah saya dapatkan dari kekayaan yg. saya dapatkan atau kejayaan dan kemashuran yg. pernah saya raih atau pula dalam kehidupan gereja .

MULAI MEMELUK AGAMA BUDHA

Mulailah saya memeluk agama Budha dan ajaran pemikiran cina. Belajar memahaminya dgn perkiraan saya kemungkinan kebahagiaan inilah yg. akan menunjukkan isyarat untuk kejadian pd. esok hari agar dapat menghindar dari suatu kerugian atau kehancuran atau kejahatan. Mulailah saya menjadi seorang yg. berserah kpd. keadaan dan mempercayai pd. bintang-bintang. Saya juga percaya para peramal.

Tetapi semua ini ternyata omong kosong belaka.

MENJADI KOMUNIS

Pindah dan masuklah saya menjadi seorang yg. berfaham komunis. Logika saya menduga kebahagiaan akan terwujud jika kekayaan dibagi rata ke seluruh manusia di dunia ini. Tetapi saya merasakan faham komunisme ini tidak selaras dgn. Naluri kemanusiaan saya yaitu tidak adanya keadilan. Yang adil adalah yg. berhak atas sesuatu setelah ia mendapatkannya dari jerih payahnya. Bukannya setelah bersusah payah mendapatkan hasilnya kemudian larinya kpd. org. yg. tak bersusah payah, untuk mendapatkan itu.

Beberapa waktu kemudian saya berkeputusan bahwasanya tidak adanya ajaran atau kepercayaan sbg.jawaban yg. saya temukan dan yg. menjelaskan pd. saya sbg. Suatu kenyataan dimana saya selama ini dalam pencarian untuknya. Berputus asalah saya, sebab waktu itu saya belum mengetahui Islam.

KEMBALI MASUK GEREJA

Kemudian kembali pd. kepercayaan saya semula ke gereja. Dikarnakan semua ajaran itu adalah kosong belaka dan gereja masih lebih baik dari
semua yg. pernah saya temukan selama dalam pencarian waktu itu. Kembali lagi pd. dunia musik dan mulai dari bawah lagi, dgn. Menetapkan hati bahwasanya inilah agama saya dan tidak ada agama lain. Dan berusahalah saya dgn. Ikhlas hati pd. agama ini dgn. Berusaha untuk memperbaiki musik agar menjadi sesuatu yg. terbaik.

Saya ambil satu keputusan dari ajaran gereja, yaitu : Jika ingin mencapai
kedudukan spt. Tuhan maka berusahalah untuk ikhlas menyelesaikan suatu pekerjaan.

HADIAH AL QURAN ASAL MULA

Pd. thn. 1975 terjadinya keajaiban yaitu kakak saya yg. tertua memberi hadiah berupa Al-qur'an. Dan hadiah itu hingga saya jalan-jalan ke
Quds / Yerussalem (Palestin) tetap ada. Sejak dari sinilah saya mulai serius pd. Al-qur'an pemberian dari kakak saya ini.

Saat itu saya tak memahami isi dan maksud dari Qur'an tsb. Dari sinilah saya mulai mencari penterjemah untuk menterjemahkannya pd. saya dan menjelaskan apa maksud darinya. Sejak itu mula pertama kalinya saya berfikir ttg. Islam. Islam dalam pandangan org2 barat adalah faham rasialis dan muslimin adalah org. asing dari Turki dan Arab walaupun mereka adalah warga negara di Eropa. Orang tua saya asli dari Yunani. Orang Yunani sangatlah membenci orang Turki muslim. Seharusnya saya membenci agamanya org. Turki yg. sbg. Warisan dari turunan mereka, tetapi saya melihat dan memperhatikan pd. ayat2 dalam Al-qur'an terjemahan tidak ada larangan untuk mengetahui isi dari Qur'an itu sendiri.


KATA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM YANG BERPENGARUH KEPADA JIWA

Lembaran pertama pd. Al-qur'an ketika saya buka, tercantum jelas dgn nama Allah dgn lanjutannya adalah maha pengasih lagi maha penyayang.
Kalimat ini sangatlah berpengaruh pd. jiwa saya . Setelah itu terbaca surat Alfatihah yg. artinya Pembukaan pd. al-kitab (Al-qur'an),

(Alhamdulillaahirrabbil'alamin, yg. artinya : semua bersykur pd. Allah saja, pencipta alam semesta dan Tuhan semua makhluk).

Pd. saat membaca kalimat ini, perasaan diri dan jiwa ini terasa amatlah kecil dan lemah dihadapan Allah SWT. Hal ini disebabkan dulu mereka mengajarkan bahwa Allah adalah satu dan terbagi menjadi tiga. Bagaimana terjadinya ? saya tak tahu ! Mereka juga mengatakan bahwa Allah kaum nasrani lain dgn. Allahnya kaum Yahudi.

Selebihnya Qur'anul karim adalah ibadah kpd. Allah yg. Esa. Tuhan semesta alam. Dan Qur'an menegaskan bahwa Allahlah yg. Tunggal Tuhan semesta alam. Juga menegaskan bahwa Allah sendirilah yg. menciptakan Alam semesta ini tanpa bantuan dari siapapun dan tanpa membagi kekuasaan-nya pd. siapapun. Hal ini adalah sesuatu yg. baru bagi saya.

Saya memahami (sebelum mengenal Al-qur'an) bahwa disitu ada pemahaman pemantasan/kecocokan,kekuatan/kemampuan dan keajaiban. Tetapi sekarang dgn. Pemahaman Islam bahwa Allah adalah maha Tunggal dan maha berkehendak dan maha berkuasa atas segalanya, bersamaan dgnnya adalah keimanan yaitu iman kpd Hari akhir dan kehidupan setelah hari akhir sbg. Tujuan hidup yg. utama dan kekal selama2nya .

Dan juga, manusia bukanlah terbentuk perbandingan besar dari daging yg. pd. suatu hari akan berganti menjadi debu, spt. Para ahli biologi mengatakannya. Tetapi yg. pasti adalah segala sesuatu pekerjaan yg. menentukan keadaan pd. kehidupan ini yg. pasti akan menentukan kehidupan di hari akhir.

AL QURAN YANG MENUNJUKKAN PADA ISLAM

Qur'anul karim yg. menunjukkan saya pd. islam. Dan saya menyetujui petunjuknya. Semua bermula dari gereja yg. telah menghancurkan saya
yaitu yg. mengaitkan saya pd. kesengsaraan dan kepedihan. Dari dialah yg. membawa saya kpd. Al-qur'an. Disebabkan tidak adanya jawaban yg. saya dapatkan dari pertanyaan yg. timbul di jiwa sebelum ini.

Qur'an adalah sesuatu yg. asing. Tidak sama dgn. Kitab-kitab yg. ada. Didalamnya tidak adanya pragraf atau alenia atau penjelasan spt. Yg.
terdapat pd. kitab-kitab lainnya yg. ada. Pd. Qur'an tidak tercantum nama
pencatat atau penulisnya. Dari sini saya yakin dan percaya ini adalah wahyu Allah kpd. seorang rosul utusan-Nya

PERBEDAAN AL QURAN DENGAN INJIL

Disini terlihat juga perbedaan dgn. Injil , yg. berbeda-beda penulis dan
pencatat dan banyak perbedaan pula dalam kisah2. Saya telah berusaha mencari kesalahan pd. Qur'an tetapi, disana tak saya temukan, walau
berupa kesalahan kecil . Semua kalimat dan maksudnya tersusun rapi tidak ada yg. bertentangan satu sama lainnya dan bersamanya menyatakan bahwa Allahlah yg. maha Esa.

Sejak itu mulailah saya memahami apa itu islam. Al-qur'an bukan satu utusan saja, tetapi semua nabi2 yg. pernah diutus Allah ada didalamnya yg. dikasihi dan tinggi derajatnya di sisi-Nya. Tidak ada yg. dibedakan
diantara mereka. Ini adalah suatu pemahaman yg. masuk akal. Seandainya kamu mengimani pd satu nabi tanpa mengimani yg. lainnya sama artinya menghancurkan risalah/ ajaran/ pesan2 dari ajaran-Nya . Sejak ini saya memahami pertalian hidup dan kehidupan sejak adanya kehidupan didunia ini, yaitu dari adanya sejarah dunia bahwa manusia ada dua golongan yaitu golongan yg. beriman dan golongan yg. kafir.

AL QURAN MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN

Qur'an telah menjawab semua pertanyaan saya selama ini. Dari sini saya merasakan adanya kebahagiaan. Kebahagiaan ini datangnya setelah mendptkan kenyataan yg. hakiki. Setelah membaca dan memahami secara lengkap dari Al-qur'an selama 1 tahun. Mulailah saya mencari cara dari mana saya untuk memahami isi Qur'an ini.

Setelah itu, saya merasakan bahwa hanya saya sajalah seorang muslim di dunia ini. Kemudian saya berfikir, bagaimana saya seharusnya menjadi
seorang muslim yg. benar-benar muslim. Lalu saya pergi kemasjid di London dan berserah diri pd. Islam, dgn membaca kesaksian bahwa tidak Tuhan selain Allah dan Mhammad bahwasanya seorang hamba dan utusan Allah. Sejak itu saya meyakini bahwa jalan yang saya pilih adalah
ajaran yg. berat dan ini bukanlah kalimat yg. ringan sbg. tanggung jawabnya dan sbg. Jawaban darinya untuk menyelesaikan tugas sbg. Muslim. Sptnya saya baru terlahir kembali. Dan saya mengetahui jalan yg. saya tempuh sama spt. Saudara seiman lainnya.

Saya tak pernah bertemu dgn. Mereka. Dan jika saya bertemu dgn muslim lainnya yg. berusaha menunjukkan pd. saya ttg. Islam tak pernah saya hiraukan. Semua ini di sebabkan kebanyakan nafsu diri dari muslimin telah menguasai mereka. Dan pengaruh negatip dari pemberitaan dunia barat dan juga pengaruh negatip dari pemberitaan negara2 muslim yg. meng-kaburkan hakiki adanya ajaran islam, yg.
mana mereka banyak mendukung pd. orang2 atau golongan atau gerakan yg. merendahkan islam.

Kesemuanya ini melumpuhkan kebaikan dari rakyat mereka yg. artinya berniat menghancurkan akhlak dan kehidupan kemanusiaan muslimin
mereka sendiri.

MEMPELAJARI KEROSULAN MUHAMMAD SAW

Unsur utama islam yg. saya ambil dari Al-qur'an, setelah itu saya mulai
mempelajari ttg. Kerosulan Muhammad SAW. Yg. mana jalur dan sunnahnya mengajarkan muslimin yg. intinya dari unsur islam.
Sejak itu saya mengetahui jalur yg. maha berharga dalam kehidupan adalah rosullah SAW dan Sunnahnya. Tanpa saya sadari lupalah saya
pd. musik. Suatu hari saya tanyakan pd. saudara saya (seiman). Apakah saya boleh melangsungkan kehidupan dalam musik ? Saudara saya itu menasehatkan untuk berhenti. Katanya," Musik akan mengambil waktumu untuk berzikir kpd.Allah, dan ini adalah sesuatu yg. amat berbahaya bagimu ." Saya melihat anak2 muda meninggalkan keluarga mereka dan hidup untuk musik dan lagu. Ini didalam islam sangat dilarang dan
islam meyakinkan bahwa kekuatan ada pd. lelaki muslim.

Sejak itu, semua harta kekayaan yg. saya miliki, saya serahkan untuk DAKWAH ISLAM.

YANG BISA DIAMBIL DARI PERJALANAN CAT STEVENS

Saudara-saudariku seiman, selesailah sudah kisah perjalana keislaman dari seorang penyanyi legendaris, Cat steven yg. kini telah menjadi
saudara muslimin yg. bernama Yousef islam. Jika kita kaji dari kisahnya ini, amatlah memilukan dan hampir saja ia mati dalam mencari kebenaran yg. hakiki. Tetapi Allah SWT. maha pengasih dan maha pemyayang yg. telah memberinya Hidayat-Nya . Dimana, walau ia hidup bergelimang
kemewahan dan kemashuran tetapi ia tak lupa untuk berusaha mencari kebenaran yg. hakiki dan berusaha mengerti apa tujuan dari hidup dan
kehidupan yg. sebenarnya di dunia ini (tidak mati mata hatinya).


Yang mana kemudian ia ketahui bahwa hidup didunia ini adalah sementara, ibarat kita diberi kesempatan untuk menabung untuk menuju masa depan bahagia . Yang sama artinya segala pekerjaan kita selama didunia ini akan berakhir dan akan kita bawa ke kehidupan di akhir nanti.
Kita akan mendapatkan tempat di kehidupan yg, kekal nanti yg. sesuai dgn pekerjaan kita selama didunia ini . Yang baik akan mendapat
tempat yg. baik dan yg. bekerja buruk akan mendapat tempat yg. sesuai pula dgn. Pekerjaannya, kekal didalamnya.

Sadara-saudariku seiman, jika kita memang benar-benar bertaubat dan telah mendapat petunjuk dari Allah, maka jangan sia-siakan ini.

Sangat disayangkan, banyak para artis atau aktor atau penyanyi, mereka
sebelumnya sbg. Pemeluk selain islam tetapi kemudian mereka mendapatkan hidayat dari Allah untuk kembali kejalan-Nya. Ketahuilah saudara-saudariku seiman, bahwasanya gambar, foto dan patung-patung
yg. berbentuk segala makhluk yg. hidup adalah haram hukumnya dalam islam.

Menyanyi, mendendangkan lagu yg. tidak semestinya (selain zikir lillah) adalah haram. Harapan saya pd. saudara-saudariku seiman, hindarilah
kemaksiatan agar tidak diturunkan oleh-Nya azab bagi kita. Bagi muslimah wajib baginya menutup auratnya.

Allah maha pengasih lagi maha penyayang bagi ummat-Nya.
Allah selalu menunda-nunda azab buat kita. Kita selalu diberi kesempatan
oleh-Nya, untukkembali pd-Nya. tetapi kita selalu lalai dan menyepelekan syariat-Nya. Tidak berlebihan Allah meminta kpd. kita, kecuali hanya
menginginkan agar kita bersyukur kpd-Nya saja. Bukan kpd. dunia. Bukan kpd. nafsu dan bukan pula kpd. anak2 atau org2. tua kita.

Pd. tulisan dari sdr. Kita Yousef islam diatas mengatakan
bahwasanya muslimin kebanyakan telah terkuasai oleh nafsu mereka. Sejauh itukah nama muslimin hingga kita tak dianggap sbg. Manusia yg. bermoral rendah ? Inilah pelajaran buat kita saudara-saudaraku. Gerak dan tingkah laku muslimin adalah cermin dari islam !

Siapa-siapa mengaku umatnya Muhammad SAW. Bukanlah ringan tanggung jawabnya. Saudara-saudariku, kembalilah kpd. jalan yg. diridhai Allah SWT. Jalankanlah kehendak raja dari pemilik alam semesta ini . Raja dari semua makhluk dimuka bumi ini. Yang tidak lain adalah semua ini akan kembali demi kepentingan kebaikan dan kesejahteraan manusia dimuka bumi ini . Dunia kita dapatkan di akhirat nantipun akan kita dapatkan kehidupan yg. dijanjikan-Nya. Jika kita benar-benar menjalankan syariat islam dgn. Sempurna.

Saudara-saudariku, wajib bagi setiap muslimin membela saudaranya yg. sedang menderita dan teraniaya. Belumlah dikatakan beriman seseorang jika ia belum mencintai saudaranya yg. seiman.

MARI BERSAMA SELESAIKAN AMBON

Saudara-saudariku. Lihat saudara kita di Ambon. Belalah mereka. Ini bukan masalah soal permaian politiK atau bukan. Lepas dari semua
itu mereka ingin menghancurkan saudara kita disana.

Darah dan jiwa seorang muslim adalah sangat berharga dihadapan Allah SWT. Darah dan jiwa muslimin yg. mati teraniaya adalah termasuk
tanggung jawab muslimin sbg. Saudaranya dihadapan Allah SWT. Apa tujuan didunia ini saudara-saudraku ? tidak lain selain hidup diakhirat nanti, hidup didalam kehidupan yg. kekal dan bahagia.

Inilah kesempatan buat kita untuk melebur dosa-dosa.

Belalah ! tegakkan keadilan !tegakkan nama islam dan muslimin walau harus ada taruhan jiwa dan raga. Kita semua akan kembali kpd-Nya . Yang kita harapkan tidak lain hidup disisi Allah kekal, diakhir nanti. Inilah kesempatan buat kita saudara-saudaraku. JIHAD ! YA, JIHAD DIJALAN ALLAH !!! JANGAN BIARKAN SAUDAR2 KITA MATI DIKARNAKAN TERANIAYA !!! MEMBELA YG. LEMAH HUKUMNYA WAJIB !!!

Apa yg. kita inginkan hidup didunia ini ? tidak lain hanya untuk
menuju hidup kekal diakhirat. Jika muslimin mati dalam jihad, dialah
syuhada islam. Mati SYAHID ! Dialah yg. hidup kekal didalam surga selamanya, kehidupan diakhirat nanti. Bukankah itu tujuan dan cita-cita saudara-saudraku ?

Saudara-saudaraku, berkumpullah dimasjid, katakan pd. semua muslimin marilah kita memenangkan kehidupan diakhirat ! marilah berangkat ke
surga ! marilah kita hidup berdampingan bersama rosul2 Allah dan para
sahabat-sahabatnya.


ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR !

renungan malam

Ketika kita tenggelam dalam dunia seperti itu, kita bahkan tidak
menyadari bahwa kehidupan kita berputar-putar saja dari hari ke hari.
Sekolah, mengejar karir, pergi pagi pulang sore, terima gaji, menikah,
membesarkan anak, menyekolahkan anak, pensiun, dan seterusnya setiap
hari, selama bertahun-tahun. Apakah hanya itu? Bukankah kita tanpa sadar
telah terjebak kepada pusaran kehidupan yang terus berputar-putar saja,
tanpa makna? Celakanya, kita mencetak anak-anak kita untuk mengikuti pola
yang sama dengan kita. Pada saatnya nanti, mungkin hidup mereka pun akan
mengulangi putaran-putaran tanpa makna yang pernah kita tempuh

allah vs tuhan

MENCARI ALLAH
   
   
  TUHAN ALLAH vs TUHAN TUHANAN
   
  Bagian ini adalah suatu tahapan dimana kita mencoba menguji cara berpikir 
kita, benarkah Allah adalah Dzat yang layak kita jadikan Tuhan.
   
  Maka, cara yang paling tegas adalah dengan 'menghadapkan' Allah kepada 
eksistensi lain yang dianggap sebagai Tuhan. Benarkah tuhan lain itu TUHAN. 
Atau sekadar TUHAN-TUHANAN. Sebaliknya, benarkah Allah yang memperkenalkan DIRI 
sebagai Tuhan itu adalah TUHAN, yang pantas kita jadikan Tuhan.
   
  Jika ada dua 'Tuhan' berhadap-hadapan untuk 'dipertandingkan' maka akan ada 
tiga kemungkinan yang bakal terjadi. Yang pertama, salah satunya akan kalah, 
dan yang lainnya menang. Yang kedua, sama-sama kuat. Yang ketiga sama-sama 
kalah.
   
  Kemungkinan kedua dan ketiga, bisa kita sebut sebagai hasil seri alias draw. 
Ini berarti, mereka berdua tidak ada yang bisa saling mengalahkan. Dan karena 
itu, menunjukkan 'kelemahan' sebagai Tuhan. TUHAN yang sesungguhnya mestilah 
memiliki kekuatan dan kekuasaan yang tidak ada batasnya. Sehingga, tidak ada 
sesuatu pun yang bisa menandingiNya.
   
  Jadi, kemungkinannya tinggal satu saja, yaitu kemungkinan pertama. Bahwa 
salah satu tuhan itu pasti kalah dan yang lainnya menang. Yang menang pastilah 
Lebih Berkuasa dan Lebih Perkasa. Sedangkan yang kalah, pastilah dia bukan 
Tuhan yang sesungguhnya, alias sekadar TUHAN-TUHANAN.
   
  Begitulah cara Allah menggiring pemikiran dan logika kita dalam mencari 
Allah. DIA berfirman dalam Al Qur’an, dalam jumlah yang cukup banyak untuk 
membimbing kita menemukan Tuhan yang sesungguhnya.
   
  Langkah pertama, kita disuruh untuk berpikir dan bermain logika: Benarkah di 
alam semesta ini cuma ada satu Tuhan. Apa nggak mungkin lebih dari satu? Apa ya 
jadinya kalau di alam semesta ini ada Tuhan lebih dari satu.
   
  Pastilah mereka akan 'bertengkar'. Masing-masing tidak mau berada di bawah 
yang lain. Masing-masing pasti ingin menjadi yang ter'Maha'. Maka tidak ada 
jalan lain, mereka akan bersaing dan kemudian saling mengalahkan.
   
  Kecuali, kalau kita menganggap bahwa Tuhan bukanlah Dzat Paling Sempurna. 
Dzat lemah yang butuh pertolongan satu sama lain??! Ayat berikut ini menantang 
kita untuk bermain logika.
   
  QS. Al Anbilyaa (21) : 22
  Sekiranya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentulah 
keduanya itu telah binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada 
apa yang mereka sifatkan.
   
  QS. Al Mukminuun (23) : 91
  Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang 
lain) beserta Nya, kalau ada tuhan beserta Nya, masing-masing tuhan itu akan 
membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan 
mengalahkan sebagian yang lain. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan 
itu,
   
  QS. Al Israa (17) : 42
  Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di Samping-Nya, sebagaimana yang mereka 
katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 
'Arsy".
   
  Dengan sempurnanya Allah memancing kita untuk berlogika, bahwa tidak bisa 
tidak, yang namanya Tuhan itu ya hanya satu saja. Masa iya, Tuhan ada ada 
beberapa?!! Kalau ada beberapa, maka tidak bisa tidak, tuhan-tuhan itu akan 
memberikan pengakuan kepada Tuhan yang paling kuat. Yang menguasai dan 
menciptakan seluruh alam semesta. Itulah Tuhan yang memiliki Arsy   'kerajaan' 
yang mengontrol berlangsungnya seluruh peristiwa yang ada di seluruh penjuru 
alam.
  Jadi, kenapa kita mesti bertuhan kepada tuhan-tuhan yang lemah itu. Kenapa 
tidak kepada yang Paling Kuat saja?! Begitulah mestinya kita berpikir dan 
mengambil keputusan dalam bertuhan.
   
  Sehingga, Allah menggambarkan, suatu ketika nanti, orang-orang itu akan 
menyesal karena telah bertuhan secara keliru. Yang bukan Tuhan dianggapnya 
Tuhan. Atau, setidak-tidaknya menyamakan yang bukan Tuhan seperti Tuhan.
   
  QS. Asy Syu'araa' (26) : 97-98
  Demi Allah; sungguh kita dahulu dalam kesesatan yang nyata. Karena kita 
mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam".
   
  Dan selanjutnya, Allah membangun logika kembali dengan pertanyaan: menurut 
kita, sebenarnya lebih baik mana, bertuhan kepada Allah ataukah kepada yang 
selain Allah. Sebuah pertanyaan yang sangat eksplisit.
   
  QS. An Naml (27 ): 59
  Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya 
yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka 
persekutukan dengan Dia?"
   
  Tentu, kita menjadi ragu-ragu karenanya. Dan kemudian berusaha 
menimbang-nimbang : iya, baik mana ya bertuhan kepada Allah ataukah kepada 
selain Dia?! Belum sempat kita beranjak jauh, Allah sudah 'memberondong' kita 
dengan ayat-ayat berikutnya. Agar kita mantap mengambil keputusan lewat logika 
yang jelas dan gamblang. Bukan sekadar ikut-ikutan.
   
  Dengan frontal, Allah langsung membandingkan Dirinya dengan 'kekuasaan lain' 
yang dipersaingkan denganNya itu. 'Coba pikirkan siapa yang lebih layak disebut 
Tuhan' kira-kira begitulah Allah menantang kita untuk berlogika.
   
  QS. An Naml (27) : 60
  Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air 
untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang 
berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan 
pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan 
(sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari  kebenaran) 
   
  Logika pertama, kita 'ditabrakkan' kepada proses penciptaan alam semesta. 
Coba pikirkan siapa yang menciptakan alam semesta yang demikian raksasa, dengan 
bertriliun-triliun benda langit dalam keseimbangan sempurna itu. Apakah ada 
kekuasaan selain Allah yang bisa menciptakannya?!
   
  Para pakar Astrofisika kini merasa ngeri dengan kenyataan makrokosmos 
tersebut. Karena tidak bisa tidak, alam semesta ini telah diciptakan oleh 
'Suatu Kecerdasan yang Tidak Terbatas' dalam skala besarnya maupun 
ketelitiannya. Itulah Allah, Tuhan yang sesungguhnya.
   
  Logika kedua, kita 'ditabrakkan' pada kenyataan sirkulasi air di bumi yang 
telah memegang peranan kunci dalam kehidupan kita. Tidak kurang dari 400 miliar 
ton air per tahun disirkulasi dengan ketelitian yang menakjubkan, agar terjadi 
kehidupan di muka bumi. Dalam berbagai ayat yang lain, Allah menggambarkan 
betapa DIA telah mengatur sirkulasi air dengan kadar yang terukur. Hal ini 
telah saya bahas pada diskusi-diskusi sebelumnya.
   
  Dengan air itu Allah menumbuhkan berbagai tanaman dan pepohonan, sehingga 
menjadikan bumi ini subur dan indah. Perhatikan kalimat berikutnya dalam ayat 
tersebut: ".. yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohon itu.  
   
  Maka, Allah lantas 'menyergap' logika kita dengan kalimat berikutnya: "Apakah 
disamping Allah ada tuhan (yang lain)?" Kalau kita berpendapat iya, maka kata 
Allah, kita termasuk orang-orang yang tidak bisa berpikir dengan baik dan 
lurus. Kita telah berpikir menyimpang.
   
  Berikutnya, Allah memancing lagi dengan logika bersambung. Siapakah yang 
menjadikan bumi sebagai tempat berdiam? Ya, pernahkah kita berpikir kenapa 
kehidupan manusia hanya ada di muka bumi. kenapa tidak di planet lain, semisal 
Mars, Yupiter atau planet-planet di tatasurya dan galaksi lain.
   
  Sampai detik ini para pakar Astronomi belum bisa menemukan adanya kehidupan 
di planet lain, selain bumi. Mereka juga tidak faham, kenapa kehidupan mesti 
muncul di bumi saja? Siapakah yang menyengaja ini?!!
   
  Tiba-tiba muncul kengerian atas adanya 'Kekuasaan dan Kehendak tak Terbatas'. 
Yang tidak bisa dihalangi oleh apa pun dan oleh siapa pun yang dengan 
kehendakNya itu, DIA memilih Bumi sebagai tempat berdiam manusia dan segala 
fasilitas yang menyertainya, (QS. 7: 25, QS. 2: 29). Termasuk sungai, gunung, 
dan lautan.
   
  QS. An Naml (27) : 61
  Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang 
menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung 
untuk (mengkokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah 
di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari 
mereka tidak mengetahui.
   
  Dan kembali, lewat ayat di atas, Allah mempertanyakan: apakah ada Tuhan lain 
selain Allah yang mampu menciptakan dengan kesempurnaan seperti itu. Jika kita 
masih juga tidak mampu mengambil kesimpulan yang baik, sungguh patut 
disayangkan. Sebab, ternyata kita tidak bisa berpikir jernih. Sebagaimana 
kebanyakan mereka, yang tidak mengetahui.
   
  Allah terus memprovokasi logika kita dengan mengambil contoh-contoh dalam 
kehidupan kita. Betapa seringnya kita mengalami problematika kehidupan. Dan 
kemudian Allah mengambilnya sebagai contoh kasus untuk berlogika terhadap 
keberadaan Dzat yang Maha Penolong.
   
  Siapakah yang menolong kita waktu kita menghadapi berbagai masalah? 
Menghindarkan kita dari kesusahan yang menghimpit? Bahkan kemudian memberikan 
jalan kekuasaan kepada orang-orang yang berjuang memperolehnya? Itulah Tuhan 
yang sebenarnya, tempat kita meminta pertolongan di kala membutuhkannya. 
Meskipun kebanyakan manusia tidak ingat dan tidak bersyukur atas pertolongan 
Tuhannya.
   
  QS. An Naml (27) : 62
  Atau siapakah yanq memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila 
ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan 
kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?Apakah disamping Allah ada tuhan (yang 
lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).
   
  Dan seterusnya, Allah memberondong kita dengan pertanyaan-pertanyaan retorika 
yang memaksa kita harus memainkan logika lebih baik, agar kita bisa memiliki 
kesadaran tentang keberadaan Allah sebagai Tuhan yang sebenarnya. Bukan yang 
sekadar Tuhan-Tuhanan.
   
  QS. An Naml (27) : 63
  Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan 
siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum 
(kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha 
Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya) 
   
  QS. An Naml (27) : 64
  Atau siapakah yang menciptakan, kemudian mengulanginya, dan siapa (pula) yang 
memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada 
tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu 
memang orang-orang yang benar".
   
  QS. An Naml (27) : 65
  Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui 
perkara yang ghaib, kecuali Allah" dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan 
dibangkitkan,
   
  QS. An Nami (27) : 66
  Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai, malahan mereka 
ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya.
   
  Dalam ayat-ayat berikutnya itu, bahkan Allah langsung menantang orang-orang 
yang masih belum bisa berpikir jernih. Kata Allah: “Tunjukkanlah bukti 
kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benarE
   
  Dan akhirnya, Allah menegaskan kepada kita bahwa orang yang demikian itu 
sebenarnya adalah orang yang tidak mau mengembangkan wacana berpikir secara 
terbuka. Atau, bisa jadi karena pengetahuan mereka memang tidak sampai. Mereka 
ragu-ragu. Sehingga Dampaknya, 'membutakan' mata hati mereka sendiri. Naudzu 
billahi min dzalik..
   
  Suatu ketika saya hadir sebagai pembicara dalam acara diskusi. Di antaranya, 
kami berdiskusi tentang hal ghaib. Salah seorang pembahas diskusi mengatakan 
bahwa di dalam Al Qur’an sudah ditegaskan, kita tidak bisa memahami tentang 
yang ghaib. Di antaranya adalah tentang Dzat Allah. Menurutnya, Allah adalah 
Dzat yang Ghaib yang tidak mungkin bisa kita pahami. Harus diterima begitu saja!
   
  Saya adalah orang yang kurang bisa menerima pendapat itu. Ada dua alasan yang 
menjadi dasar. Pertama, saya tidak pernah menemukan penjelasan di dalam Al 
Qur’an bahwa Allah adalah Dzat yang Ghaib. Pendapat tersebut, menurut saya, 
hanyalah kesimpulan penafsir. Bukan pernyataan Al Qur’an secara tekstual.
   
  Dan yang kedua, Allah berulangkali justru memperkenalkan Sifat-Sifat-Nya 
termasuk DzatNya, lewat Al Qur’an. Sehingga, karenanya, saya justru melakukan 
eksplorasi terhadap eksistensi Allah itu dari dalam Al Qur’an, agar saya lebih 
mengenalNya.
   
  Sungguh, saya tidak menemukan satu ayat pun yang menceritakan bahwa Allah itu 
ghaib. Yang ada justru sebaliknya. Bahwa Allah adalah Dzat yang Nyata. Di ayat 
yang lain bahkan DIA berfirman bahwa Allah adalah Dzat yang Zhahir dan Bathin. 
Alias, bersifat Lahiriah Dan Batiniah. 'Tampak' dan 'Tidak Tampak' sekaligus!
   
  Anda tentu terkejut dengan kesimpulan saya ini. Apalagi kesimpulan ini bukan 
sekadar tafsir buta, melainkan langsung mengutip ayat Qur'an secara tekstual. 
Ya, ternyata Allah itu tidak ghaib, melainkan NYATA, LAHIRIAH dan BATINIAH 
sekaligus.
   
  Pernyataan itu bisa kita jumpai dari ayat-ayat yang saya kutip berikut ini. 
Coba cermati kata-kata yang ditebalkan dalam terjemahannya. Juga perhatikan 
kata-kata dalam teks aslinya,
   
  ‘al MubiinE  Kata alMubiin itu banyak digunakan dalam ayat-ayat yang lain 
dengan makna yang sama, yaitu ‘nyataEdan 'menjelaskan'.
   
  QS. An Nur (24) : 25
  Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut 
semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah Al Haq (Yang Maha Benar), lagi Al 
Mubiin (Yang Maha Nyata dan Maha Menjelaskan).
   
  QS. An Naml (27) : 16
  Dan sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah 
diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. 
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata (fadhlu al 
mubiin)".
   
  QS. An Naml (27) : 75
  Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam 
kitab yang nyata (kitaabin mubiin).
   
  QS. An Naml (27) : 79
  Sebab itu bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas 
kebenaran yang nyata ('ala al haqqi al mubiin).
   
  QS. Al Qashash (28) : 2
  Ini adalah ayat-ayat Kitab yang nyata (al kitaabi al mubiin).
   
  Dan masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al Qur’an yang menggunakan kata al 
mubiin dengan makna 'nyata'. Ayat-ayat di atas sengaja saya kutipkan untuk 
menegaskan makna bahwa Allah yang al mubiin adalah Dzat yang Maha Nyata. 
Pembahasan lebih jauh akan kita diskusikan di bagian berikutnya, dalam diskusi 
ini.
   
  Selain Maha Nyata, Allah juga bersifat Zhahir dan Bathin. Kata Zhahir 
seringkali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata 'lahir' 
(Lahiriah, fisikal). Sedangkan kata Bathin diterjemahkan ke dalam bahasa 
Indonesia dengan 'batin' (batiniah, sesuatu yang tersembunyi).
   
  Maka, ketika Allah memproklamirkan DiriNya sebagai Dzat yang al zhaahiru wal 
baathinu, maka kita bisa menerjemahkannya sebagai 'lahir dan batin', alias 
bersifat lahiriah dan batiniah sebagaimana kefahaman kita pada umumnya.
   
  Tentu ini agak merancukan kefahaman kita selama ini, bahwa Allah adalah Dzat 
yang ghaib. Kita sudah terlanjur yakin bahwa Allah memang tidak bisa kita 
observasi dengan panca indera, sehingga kita menyimpulkan sebagai Dzat yang 
Ghaib. Namun, Cobalah mencermati ayat-ayat berikut ini.
   
  QS. Al Hadid (57) : 3
  Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha 
Mengetahui segala sesuatu.
   
  QS. Ar Ruum (30) : 7
  Mereka hanya mengetahui yang zhahir (Zahiriah saja) dari kehidupan dunia; 
sedang tentang (kehidupan) akhirat mereka lalai.
   
  Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk 
(kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan 
untukmu ni'mat-Nya lahir dan batin (zhaahiratan wa baathinatan). Dan di antara 
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau 
petuniuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
   
  Makna zhaahir benar-benar menunjuk kepada suatu makna Yang bersifat lahiriah! 
Jadi, apakah kita harus memahami bahwa Allah adalah Dzat Yang bersifat 
lahiriah?! Tentu saja jangan mengambil kefahaman sempit dengan hanya mengambil 
satu ayat sebagai pijakan untuk menyimpulkan. Ayat-ayat tentang Allah jumlahnya 
ratusan. Kita harus mengambi kesimpulan secara holistik dari keseluruhannya.
   
  Sebagai contoh, ketika Allah mengatakan ‘Dia Maha melihatE bukan berarti 
Allah punya mata. Atau ketika Dia menyebut 'Maha Mendengar', lantas kita 
membayangkan Allah punya telinga. Atau, ketika Allah mengatakan memiliki Kursi, 
lantas kita bayangkan bahwa Allah duduk di atas Singgasana-Nya. Tentu, kita 
tidak bisa mengambil pemahaman secara terpotong-potong begitu. Sekali lagi 
pernahamannya
  harus bersifat holistik menyeluruh. 
   
  Meskipun Allah 'Nyata' dan 'ZhahirE. tidak berarti kita lantas bisa 
melihatNya. Tidak selalu kita bisa melihat 'sesuatu', meskipun 'sesuatu' itu 
nyata dan zhahir.
   
  Sebagai contoh, seekor gajah. Apakah seekor gajah bersifat nyata? Pastilah 
Anda menjawab ya. pertanyaan berikutnya, apakah gajah bersifat zhahir? Jawabnya 
pun pasti ya. Kemudian Anda bertanya kepada saya, apakah saya bisa melihat 
gajah itu? jawabnya: belum tentu!! Kenapa demikian?
   
  Kalau gajah itu disembunyikan di balik tembok, maka gajah yang nyata dan 
zhahir, ternyata tidak bisa terlihat oleh mata saya. Begitu pula jika gajah itu 
dijauhkan, sejauh-jauhnya, gajah itu pun tidak akan terlihat oleh mata saya. 
Demikian juga jika gajah tersebut didekatkan sedekat-dekatnya ke mata saya, 
maka justru saya tidak pernah bisa melihatnya.
   
  Kenapa bisa demikian? Jawabnya: karena kemampuan indera saya sangat terbatas. 
Jadi, kesimpulannya, belum tentu sesuatu Yang nyata dan zhahir bisa kita 
observasi dengan sejelas-jelasnya, disebabkan oleh adanya keterbatasan Yang 
kita miliki.
   
  Begitulah Allah. Meskipun Dia memproklamirkan DiriNya sebagai Yang Nyata dan 
Zhahir, tidak mesti kita bisa memahamiNya secara keseluruhan DzatNya. Bahkan, 
Allah mengatakan, Dzat Yang Zhahir dan Nyata itu ternyata tidak bisa dicapai 
oleh penglihatan mata. Itu terungkap dari ayat berikut ini.
   
  QS. Al An'am (6) : 103
  Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat 
segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui
   
  Kita juga sudah mengetahui, bahwa nabi Musa pernah pingsan karena ingin 
melihat Allah. DzatNya terlalu dahsyat untuk bisa dilihat dengan mata. Jadi, 
masalahnya bukanlah Dzat itu yang tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi mata 
kita yang tidak mampu melihatNya.
   
  Justru, karena 'sangat nyata' dan 'sangat zhahir' itulah, maka Dzat Allah 
menjadi di luar kemampuan inderawi manusia. Lebih jauh akan kita bahas pada 
bagian selanjutnya...

mencari allah

Allah tidak bisa dilihat oleh mata,
tidak bisa diuraikan dengan kata kata,
tidak bisa dibantah oleh pikiran,
tidak bisa disentuh oleh tangan,
tidak bisa dibayangkan oleh angan angan,

Allah Maha Dekat, lebih dekat dari urat nadi lehermu.
Allah Maha Mengetahui, lebih tahu dari gerak hatimu.
Allah Maha Pencipta, lebih canggih dari kreativitasmu.
Allah Maha Mendengar, lebih peka dari bisikan bathinmu.

Jika anda ingin mencari Allah, carilanh dahulu dalam relung hatimu.
Jika anda ingin dekat dengan Allah, benahi dahulu cara hidupmu.
Jika anda ingin dicintai Allah, cintai dahulu sesama hidupmu,
Jika anda ingin diterima Allah, bersihkan dahulu hawa nafsumu.

Biasa orang mencari Allah ditempat yang jauh.
Ia mengira Allah itu di ufuk langit.
Sebenarnya dalam hatimu Allah berlabuh.
Membuahkan iman dan taqwa kepada Al-Wajid.

Cari Allah dihatimu.
Jika anda beriman, niscaya Allah bersemayam dalam kalbu.
Tetapi jika anda kafir atheis,
jika hati anda kosong dari Al-Ba`ist,
niscaya pencarianmu akan hampa,
meskipun kau cari diujung dunia.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya, -QAAF (50:16)-
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya.

JENIS-JENIS SYIRIK
1. Syirik Akbar
Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah! Seperti memohon dan taat kepada selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah.
Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda (yang terjemahannya): Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk neraka karena seekor lalat pula. Para shahabat bertanya: Bagaimana hal itu, ya Rasulul-lah? Beliau menjawab: Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorang pun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban.
Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut: Persembahkanlah kurban kepadanya! Dia menjawab: Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersem-bahkan kepadanya. Mereka pun berkata kepadanya lagi: Persembahkan sekalipun seekor lalat. Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat, mereka pun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanan.
Maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain: Persembahkanlah kurban kepadanya. Dia menjawab: Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah 'Azza wa Jalla. Kemudian mereka memenggal lehernya, karenanya orang ini masuk surga. (HR. Imam Ahmad).
Dan termasuk penyembelihan jahiliyah yang terkenal di zaman kita sekarang ini- adalah menyembelih untuk jin. Yaitu manakala mereka membeli rumah atau membangunnya, atau ketika menggali sumur mereka menyembelih di tempat tersebut atau di depan pintu gerbangnya sebagai sembelihan (sesajen) karena takut dari gangguan jin. (Lihat Taisirul Azizil Hamid, hal. 158).
Macam-macam Syirik Besar
a. Syirik dalam berdoa
Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
"Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)
b. Syirik dalam sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta'ala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):
 "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri." (QS. Al-An'am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.
c. Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)
Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta'ala. Mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya):
 "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).
Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang mengandung unsur-unsur ibadah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.
d. Syirik dalam ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Ta'ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang diharamkan Allah Ta'ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya) : Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (QS. At-Taubah: 31).
Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan (yang terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq (Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).
e. Syirik khauf (takut)
Jenis-jenis takut :
1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS. Ali Imran: 175).
2. Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):
"Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!" Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: "Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?".
Ia menjawab: "Karena takut kepada manusia!". Allah berkata: "Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut". (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).
3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
f. Syirik hulul
Percaya bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang ekstrem.
g. Syirik Tasharruf
Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
h. Syirik Hakimiyah
Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan syariat Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut dan rela dengannya.
i. Syirik tawakkal
Tawakkal ada tiga jenis:
a. Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk Musyrik.
b. Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya kepada makhluk termasuk syrik ashghar.
c. Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual beli dan lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang tetap bersandar kepada Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.
j. Syirik niat dan maksud
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Hud: 15-16).
Syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal karena riya.
k. Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai Kejadian dan Kehidupan Manusia.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan bintang itu maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang". (HR, Bukhari).
Lihat Fathul Bary, 2/333).
Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan planet-planet terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Sebab tidak dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Disamping setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut. Maka, membacanya termasuk sarana dan jalan menuju kemusyrikan.
2. Syirik Ashghar
Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.
Macam-macam syirik asghar:
a. Zhahir (nyata)
Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik". (HR. Ahmad, Shahih).
Dan sabda Nabi SAW yang lain (yang terjemahannya): "Janganlah kamu berkata: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak Allah , kemudian kehendak Fulan". (HR. Ahmad, Shahih).
Berupa amalan, seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini bahwa benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik akbar. Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi SAW melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya (yang terjemahannya): "Apakah ini?".
Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi pun bersabda: "Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya". (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).
Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu (yang terjemahannya): Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabul-kan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain: Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.(Tamimah adalah sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain sebagainya. Wadaah adalah sejenis jimat).
b. Khafi (tersembunyi); syirik yang bersumber dari amalan hati, berupa riya, sumiah dan lain-lainnya.
 
BAHAYA SYIRIK
1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).
a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).
c. Termasuk dosa besar yang terbesar.
2. Syirik Akbar
a. Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13).
b. Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi". (QS. Az-Zumar: 65).
c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
d. Pelakunya diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).
e. Kekal di dalam neraka.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).
f. Syirik adalah dosa paling besar.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).
g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Araaf: 33).
h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.
i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.
Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28).

Wallahualam Bisshawab.

Selasa, 22 Maret 2011

Siapa Yang Menanam, Dia Yang akan Menuai

Siapa Yang Menanam, Dia Yang akan Menuai
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah menyempurnakan
nikmat-Nya untuk kita dan secara berturut-turut memberikan berbagai
pemberian dan anugerah kepada kita.


Semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad,
keluarganya yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang
merupakan manusia-manusia yang bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.


Kita pasti pernah mendengar peribahasa ini,
"Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai."
Maksudnya, jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula.
Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang jelek pula.
Berikut beberapa contoh dalam Al Quran dan hadits yang menceritakan maksud dari peribahasa ini.


1. Menjaga Hak Allah, Menuai Penjagaan Allah


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengajarkan pada Ibnu Abbas
-radhiyallahu anhuma- sebuah kalimat,

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ


"Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu."
[1]

Yang dimaksud menjaga Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan,
hak-hak, perintah, dan  larangan-larangan Allah. Yaitu seseorang menjaganya
dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan tidak
melampaui batas dari batasan-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah).
Orang yang melakukan seperti ini, merekalah yang menjaga diri dari
batasan-batasan Allah. Yang utama  untuk dijaga adalah shalat lima waktu
yang wajib. Dan yang patut dijaga lagi adalah pendengaran, penglihatan dan
lisan dari berbagai keharaman. Begitu pula yang mesti dijaga adalah
kemaluan, yaitu  meletakkannya pada yang halal saja dan bukan melalui jalan
haram yaitu zina.[2]


Barangsiapa menjaga diri dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan,
maka ia akan mendapatkan dua penjagaan.


Penjagaan pertama: Allah akan menjaga urusan dunianya yaitu ia akan
mendapatkan penjagaan diri, anak, keluarga dan harta.


Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan,
"Barangsiapa menjaga (hak-hak) Allah,
maka Allah akan menjaganya dari berbagai gangguan."

Sebagian salafmengatakan,
"Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah akan menjaga
dirinya. Barangsiapa lalai dari takwa kepada Allah, maka Allah tidak ambil
peduli padanya. Orang itu berarti telah menyia-nyiakan dirinya sendiri.
Allah sama sekali tidak butuh padanya."


Jika seseorang berbuat maksiat, maka ia juga dapat melihat tingkah laku
yang aneh pada keluarganya bahkan pada hewan tunggangannya. Sebagaimana
sebagian salaf mengatakan,
"Jika aku bermaksiat pada Allah, maka pasti aku
akan menemui tingkah laku yang aneh pada budakku bahkan juga pada hewan
tungganganku."
[3]

Penjagaan kedua: Penjagaan yang lebih dari penjagaan pertama, yaitu Allah
akan menjaga agama dan keimanannya. Allah akan menjaga dirinya dari
pemikiran rancu yang bisa menyesatkan dan dari berbagai syahwat yang
diharamkan.[4]


Semoga dengan menjaga hak-hak Allah, kita semua bisa menuai dua penjagaan
ini.


2. Berlaku Jujur, Menuai Kebaikan


Dari sahabat Abdullah bin Masud, ia menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ
الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ
وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ
الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا


"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan
dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga.
Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia
akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan
dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka.
Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan
dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."
[5]

Terkhusus lagi, beliau memerintahkan kejujuran ini pada pedagang karena
memang kebiasaan para pedagang adalah melakukan penipuan dan menempuh
segala cara demi melariskan barang dagangan.


Dari Rifaah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu
alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan
transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru,
"Wahai para pedagang!"
Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ
اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ


"Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti
sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada
Allah, berbuat baik dan berlaku jujur."
[6]

Berlaku jujur juga akan menuai berbagai keberkahan. Yang dimaksud
keberkahan adalah tetapnya dan bertambahnya kebaikan.
Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا  أَوْ قَالَ حَتَّى
يَتَفَرَّقَا  فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ,
وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا


"Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar)
selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling
terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi
tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi,
niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu."
[7]

Inilah buah yang dipetik dari pedagang yang tidak berlaku jujur. Sedangkan
sebaliknya jika pedagang bisa berlaku jujur, maka ia pun akan menuai
berbagai kebaikan dan keberkahan.


3. Mudah Memaafkan dan Tawadhu, Menuai Kemuliaan


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ رَجُلاً بِعَفْوٍ
إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ


"Sedekah tidak mungkin mengurangi harta. Tidaklah seseorang suka memaafkan,
melainkan ia akan semakin mulia. Tidaklah seseorang bersikap tawadhu
(rendah diri) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya."
[8]

Seseorang yang selalu memaafkan akan semakin mulia dan bertambah
kemuliaannya. Ia juga akan mendapatkan balasan dan kemuliaan di akhirat.
Begitu pula orang yang tawadhu (rendah diri) karena Allah, ia akan
ditinggikan derajatnya di dunia, Allah akan senantiasa meneguhkan hatinya
dan meninggikan derajatnya di sisi manusia, serta kedudukannya pun akan
semakin mulia. Di akhirat pun, Allah akan meninggikan derajatnya karena
ketawadhuannya di dunia.[9]


4. Berperilaku Baik, Menjadi Teman Akrab


Allah Taala berfirman,
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)


"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan
cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat
yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar
dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keuntungan yang besar."
(QS. Fushilat: 34-35)

Sahabat yg mulia, Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma- mengatakan, Allah
memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat
marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan
ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah
akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya.
Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah
laku baik semacam ini.


Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, Namun yang mampu melakukan seperti ini
adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti
kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.[10]


5. Menolong dan Memudahkan Sesama, Menuai Pertolongan dan Kemudahan dari Allah


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ
عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى
مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ
مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ
الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ


"Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia,
Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat.
Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit,
Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutup 'aib seseorang, Allah pun akan menutupi 'aibnya di dunia dan akhirat.
Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya."
[11]

Di antara bentuk pertolongan di sini adalah seseorang memberikan kemudahan
dalam masalah utang. Ini bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,
memberikan tenggang waktu pelunasan dari tempo yang diberikan, ini hukumnya
wajib. Karena Allah Taala berfirman,
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ


"Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh
sampai dia berkelapangan."
(QS. Al Baqarah: 280). Cara kedua, dengan
memutihkan hutang tersebut, dan ini dianjurkan. Sebagaimana Allah Taala
berfirman,
وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


"Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui."
(QS. Al Baqarah: 280)

Berkebalikan dari sikap baik ini adalah mengenakan riba pada saudaranya
yang menunda utang. Ini adalah berkebalikan dari memberi kemudahan. Maka
tentu saja orang yang memberi kesulitan pada saudaranya akan menuai hasil
yang sebaliknya.


6. Usaha disertai Tawakkal akan Menuai Hasil


Dari Umar bin Al Khoththob radhiyallahu 'anhu berkata
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ
كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ , تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً


"Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan
memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung
tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya
dalam keadaan kenyang."
[12]
Burung ini melakukan usaha dan bertawakkal pada Allah,
akhirnya ia pun kenyang ketika pulang di sore hari.
Ini berarti tanpa usaha, tidak akan memperoleh hasil apa-apa. Dan usaha tanpa tawakkal,
hanya akan memperoleh sekadar yang Allah takdirkan. Yang tepat adalah usaha
disertai tawakkal, niscaya hasil memuaskan yang akan dituai.


7. Berbuat Curang, Menuai Berbagai Musibah


Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ

وَشِدَّةِ الْمَؤُنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ


"Dan tidaklah mereka berbuat curang ketika menakar dan menimbangm melainkan
mereka akan ditimpa kekeringan, mahalnya biaya hidup dan kelaliman para
penguasa."
[13]

Dan sebab curang dalam perniagaaan inilah sebab dibinasakannya kaum Madyan,
umat Nabi Syuaib alaihis salam. Allah Taala memerintahkan pada kaum Madyan,

أَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ (181) وَزِنُوا
بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ (182) وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ
وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (183)


"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang
merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi dengan membuat kerusakan."
(QS. Asy Syuara: 181-183)

Jadi ingatlah, setiap yang kita tanam -baik kebaikan maupun kejelekan-,
pasti kita akan menuai hasilnya. Oleh karenanya, bersemangatlah dalam
menanam kebaikan dan janganlah pernah mau menanam kejelekan.
Para ulama seringkali mengutarakan,

"Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya.
Sedangkan balasan dari kejelekan adalah kejelekan setelahnya."
[14]

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi
sempurna.


Referensi:


- Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf AnNawawi, Dar Ihya At Turots Al Arobiy, Beirut, cetakan kedua, 1392.
- Jaamiul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, Darul Muayyid, cetakan      pertama, tahun 1424 H.
- Tafsir Al Quran Al Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah, cetakan pertama, tahun 1421 H.


Disempurnakan pada siang hari, 16 Muharram 1431 H di Panggang-Gunung Kidul.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Majalah Pengusaha Muslim, dipublish ulang oleh www.muslim.or.id